Home
- . File Baru -> Korektor Kita Versi Massal , Absensi Guru Digital , Absensi Siswa , Buku Induk V2 , Program Konter Pulsa (Untuk Agen Pulsa) , Link Penting -> Daftar dan Dapatkan Penghasilan , Pasang Iklan Link Di Sini
Pengumuman!!!
Untuk sementara admin tidak melayani jasa pembuatan file / program dalam bentuk EXCEL (pada hari-hari sekolah). Karena admin sedang berkonsentrasi menuju UN 2014. Terimakasih atas perhatiannya!
Pengumuman!!!
Untuk sementara admin tidak melayani jasa pembuatan file / program dalam bentuk EXCEL (pada hari-hari sekolah). Karena admin sedang berkonsentrasi menuju UN 2014. Terimakasih atas perhatiannya!
Oleh : Aditia Prasetio (SMAN 1 Pati X-9)
<Admin My-Axes>
Di sebuah pedesaan, hidup seorang
pemuda yang berparas tampan, sebut saja Rangga. Rangga bersekolah di salah satu
SMA di kota Pati. Dia duduk di kelas X. Tepatnya di X-9.
Suatu hari, datang siswa baru di X-9
yang merupakan pindahan dari Jakarta. Siswa itu cewek dan wajahnya sangat
cantik sehingga membuat semua cowok di X-9 menjadi tergila-gila. Tak terkecuali
dengan Rangga. Rangga sangat tergila-gila dengan kecantikan siswa baru itu.
Pak guru mempersilakan siswa baru
itu untuk memperkenalkan diri.
“Ayo. Silakan perkenalkan nama dan
semua identitas kamu.”
“Perkenalkan nama saya Bintang.” siswa baru itu sekarang
mencoba memperkenalkan diri.
“Saya berasal dari Jakarta.”terusnya.
“Kenapa pindah dari Jakarta? Di Jakarta ‘kan ramai? Makmur
hidupnya.” Tanya salah seorang siswa yang memotong perkenalan.(Badrul)
“Lhah...emangnya loe pikir di Jakarta itu enak? Nggak semua
enak di sana. Di sana ada seleksi alam. Kalau nggak mampu cari uang, bisa mati
kelaparan.” Sahut salah seorang siswa lain. (Surya)
“Sudah sudah, jangan pada ribut. Silakan lanjutkan
perkenalannya.” Ucap pak guru.
“Maaf sebelumnya, saya mau menjawab pertanyaan calon teman
saya tadi. Saya pindah dari Jakarta ke Pati karena saya mengikuti ayah saya
yang sekarang ini bekerja di Pati.” Jawab Bintang.
“Oooh....” satu kelas bersuara sama.
“Semoga kamu betah ya di sini.” Kata Pak Guru.
“Oo..ya pasti betah donk pak. ‘Kan ada saya pak.” Kata Rendi
yang merupakan salah satu saingan berat Rangga.
“Huuu...” satu kelas heboh.
“Silakan kamu duduk di kursi yang masih kosong.” Kata Pak
Guru.
“Terimakasih pak.”
Bintang mencari bangku yang kosong, dia melihat ada 2 bangku
yang kosong. Satu di sebelah Rendi, yang satu di sebelah Rangga.
“Dia pasti duduk di sebelahku.” Bisik Rendi kepada temannya
(Dodi)
“So pasti broo.....” jawab Dodi.
Bintang akhirnya duduk di sebelah Rangga.
“Sialan” kata Rendi alam hati. Rendi sangat kesal karena Bintang
lebih memilih duduk di sebelah Rangga daripada disebelahnya.
Bintang duduk dan berkenalan dengan Rangga.
“Hai.” Sapa Bintang.
“Hai juga Bintang.” Hati Rangga berdebar kencang.
“Nama kamu siapa?” tanya Bintang.
“Namaku Rangga.” Mereka berjabat tangan.
Bintang tersenyum kepada Rangga, Rangga pun demikian. Rangga
terus memandangi Bintang. Bintang menyadarkan Rangga.
“Heh...Rangga...jangan ngliatin aku sampai gitu ah...”
Rangga tersipu malu.
Bel istirahat berbunyi, Rangga mengajak Bintang ke kantin.
“Ke kantin yuk!!”
“Ah...males ah...”
“Yah...Jangan gitu ah...Aku yang traktir deh...gimana..?”
“beneran ni?”
“Iya beneran lah...Ayo..!!”
“Okey.”
Bel jam pulang sekolah berbunyi. Bintang buru-buru pulang.
“Hey...kenapa buru-buru?”
“Aku sudah ditunggu seseorang. Bye...”
Rangga penasaran, dia mengikuti Bintang dari belakang.
Ternyata Bintang dijemput seorang cowok yang tampan. Rangga menjadi pesimis
setelah melihat itu. Dia merasa semua khayalannya untuk berpacaran dengan Bintang
telah musnah.
Keesokan harinya, saat Rangga sudah di dalam kelas, Bintang
datang.
“Hey...Kenapa? Kok ngelamun? Ngelamunin apa? Ngelamunin aku
ya??? Hehe.”
“Ih...GR banget sih.” Padahal Rangga memang melamun tentang
kejadian kemarin.
“Ke kantin yuk!! Kali ini aku yang traktir deh.” Ajak
Bintang.
“Emm...gimana ya...” Rangga agak bimbang.
Bintang memaksa Rangga dan akhirnya Rangga mau.
Di kantin, mereka berbincang-bincang.
“Kemarin yang jemput kamu siapa? Pacar kamu ya?” tanya
Rangga.
“Pacar?” Bintang
tertawa. “Bukan,,,dia kakak aku. Lagian aku kan belum punya pacar. Masih
jomblo.”
“Syukurlah kalau gitu.” Rangga mengatakannya dengan
pelan-pelan.
“Kenapa kok syukur?” Bintang mendengarnya.
“Gax papa kok.” Bintang tersenyum lega.
“Bintang, aku boleh ngomong sesuatu nggak?” tanya Rangga.
“Apa? Ngomong aja.”
“Sebenarnya, aku...........jatuh cinta sama kamu......”
Rangga mengungkapkan cintanya.
“Hekm” Bintang tersedak.
Anda sedang membaca artikel tentang Menggapai Bintang dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://my-axes-educate.blogspot.com/2012/06/menggapai-bintang.html . Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Menggapai Bintang jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda, namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Terimakasih.
Posting Komentar
Peraturan :
Karena beberapa kali terjadi penulisan komentar yang tidak sesuai dengan peraturan, maka banyak komentar yang admin hapus. Dan admin mengubah settingan komentar.
1. Silakan tulis komentar dengan bahasa yang sopan dan berkaitan dengan artikel.
2. NO SARA, NO PORNO, NO KEKERASAN.
3. Dilarang menulis komentar yg sama pada setiap posting.
4. Akun anonim sudah dinonaktifkan.
5. Jika menggunakan Name dan URL, harus URL yang valid. (tidak berlaku/dinonaktifkan)
> Jika ditemukan komentar yang melanggar ketentuan ini akan dihapus.
> Berlaku untuk komentar mulai 21 April 2013 dan seterusnya.