Home
- . File Baru -> Korektor Kita Versi Massal , Absensi Guru Digital , Absensi Siswa , Buku Induk V2 , Program Konter Pulsa (Untuk Agen Pulsa) , Link Penting -> Daftar dan Dapatkan Penghasilan , Pasang Iklan Link Di Sini
Pengumuman!!!
Untuk sementara admin tidak melayani jasa pembuatan file / program dalam bentuk EXCEL (pada hari-hari sekolah). Karena admin sedang berkonsentrasi menuju UN 2014. Terimakasih atas perhatiannya!
Pengumuman!!!
Untuk sementara admin tidak melayani jasa pembuatan file / program dalam bentuk EXCEL (pada hari-hari sekolah). Karena admin sedang berkonsentrasi menuju UN 2014. Terimakasih atas perhatiannya!
-->
Sekolah
merupakan salah satu tempat melakukan kegiatan belajar dan mengajar
yang dikunjungi beberapa hari oleh pesertanya yang disebut dengan
siswa atau pelajar. Dan di sini saya berada pada posisi sebagai
seorang pelajar.
Sebagai
seorang pelajar, kita pastilah menginginkan sebuah sekolah yang
sesuai harapan dan keinginan kita tapi dengan catatan, keinginan
tersebut tidak menyimpang dari norma-norma yang ada. Ada beberapa
aspek yang menjadi pertimbangan ketika menciptakan sebuah keinginan
atau harapan mengenai sebuah sekolah. Berikut adalah aspek-aspek
tersebut beserta keinginan dan harapan yang ada di benak saya :
1.
Guru
Guru
adalah seseorang yang akan memberikan pengajaran materi ketika kita
sudah berada di suatu sekolah. Menurut saya, guru yang baik adalah
guru yang bisa diterima oleh semua siswa, baik dalam hal sifat,
sikap, komunikasi, cara mengajarnya, maupun ilmu yang ia miliki. Guru
yang memiliki sifat dan sikap yang baik pasti akan lebih bisa menyatu
dengan siswanya. Dan siswa akan menjadi nyaman dengan sikap gurunya
sehingga bisa lebih akrab dan materi pun akhirnya bisa diterima oleh
siswa.
Kemudian,
guru yang memiliki komunikasi yang baik dengan siswanya atau bisa
disebut juga komunikatif, maka guru tersebut akan lebih bisa dekat
dengan siswanya. Cara mengajar juga menjadi pertimbangan, karena jika
cara mengajarnya kurang tepat, siswa pun akan merasa bosan dan
cenderung tidak memperhatikan materi yang disampaikan. Selain itu,
pertimbangan yang paling mutlak adalah ilmu yang dimiliki oleh guru.
Hal ini sangat penting karena jika gurunya memiliki ilmu atau
pengetahuan yang kurang, maka bisa jadi siswa akan terjerumus ke
dalam sebuah kesalahan.
Pertimbangan-pertimbangan
tersebut harus dimiliki oleh seorang guru jika ingin menyatu dengan
siswanya sehingga nantinya pencapaian prestasi siswa akan meningkat ,
InsyaAllah.
2.
Fasilitas dan lingkungan sekolah
Fasilitas
juga menjadi salah satu aspek penting dalam memilih sebuah sekolah.
Fasilitas yang memadahi akan membuat siswa menjadi semangat dan
merasa didorong untuk melakukan aktivitas belajar dan mengembangkan
potensi diri.
Selain
itu, lingkungan sekolah juga menjadi aspek penting. Jika lingkungan
sekolah terjaga kondusif, maka siswa akan merasa nyaman dan tidak
bosan ketika melakukan aktivitas belajar. Misalnya adalah lingkungan
yang rindang dengan ditanami pepohonan sehingga suasana menjadi sejuk
atau tidak panas sehingga siswa akan merasa nyaman.
3.
Hubungan guru dan orang tua
Hubungan
yang dimaksud di sini adalah hubungan positif, bukan hubungan akrab
yang berujung penyogokan. Hubungan yang berujung penyogokan ini akan
merugikan sekolah dan siswa itu sendiri. Jika siswa diterima di
sebuah sekolah karena hasil penyogokan maka karakter siswa tersebut
belum bisa dipastikan baik atau tidaknya sehingga bisa saja sikapnya
nanti berpengaruh pada siswa lain.
4.
Mata pelajaran
Mata
pelajaran juga merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan.
Sebagai seorang pelajar kita pasti menginginkan suatu mata pelajaran
yang benar-benar mendidik dan berguna di masa yang akan datang. Mata
pelajaran yang efektif adalah mata pelajaran yang tidak hanya
mengedepankan teori saja, tapi paduan antara teori, praktik atau
aplikasi, dan nilai-nilai karakter bangsa.
5.
Tugas dan pekerjaan rumah
Tugas dan pekerjaan rumah bisa digunakan sebagai sarana pengingat
materi yang disampaikan sebelumnya. Namun, dalam hal ini jika
memberikan tugas dan pekerjaan rumah sebaiknya tidaklah banyak dan
berlebih karena itu akan membebani siswa. Misalnya saja satu mata
pelajaran memberikan pekerjaan rumah 20 soal dan setiap hari ada 5
mapel, maka dalam satu hari siswa harus mengerjakan 80 soal
sekaligus. Itu cukup membebani siswa dan bisa menghambat sosialisasi
siswa dengan lingkungannya ketika berada di rumah.
6.
Hubungan antar siswa
Sekolah
yang baik harus memperhatikan karakter setiap siswanya. Sekolah harus
memberikan pendidikan karakter yang baik agar nantinya terjalin
hubungan antar siswa yang harmonis sehingga kegiatan belajar mengajar
bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada tindakan-tindakan tercela
yang terjadi antar siswa.
7.
Bentuk ujian kelulusan
Ujian
kelulusan menjadi suatu momok yang menakutkan karena menjadi penentu
hasil belajar selama bertahun-tahun. Jika nilai ujian kelulusan di
bawah standar, apalagi sampai rata-ratanya juga tidak memenuhi
standar, maka perjuangan selama 3 tahun (di SMP Sederajat / SMA
Sederajat) akan terasa sia-sia. Namun, dengan adanya ujian kelulusan
ini juga memiliki segi positifnya yaitu memberikan batas standar pada
pendidikan yang baik.
Ketika
diberikan pengumuman bahwa LULUS, maka siswa akan merayakan
kelulusannya dengan cara berkonfoi. Ini akan membahayakan orang lain
dan siswa itu sendiri di jalanan. Ketika diberikan pengumuman bahwa
TIDAK LULUS, maka siswa akan menangis dan meratapi bahkan sampai ada
yang stress. Ini merupakan hal yang sungguh perlu diperhatikan oleh
pemerintah. baca tambahan di bawah.
Harapan
untuk pendidikan Indonesia ke depan
Harapan
saya untuk pendidikan Indonesia ke depan adalah sekolah dengan
didukung oleh pemerintah segera memperhatikan kondisi pendidikan saat
ini dan segera mencari jalan keluar yang terbaik. Jangan jadikan anak
bangsa sebagai kelinci percobaan. Segeralah cari jalan keluar yang
terbaik dan paling baik agar pendidikan di Indonesia tidak
terus-terusan kacau dan membingungkan seperti ini. Selain itu, juga
harus memperhatikan ketujuh aspek di atas agar tercipta suatu kondisi
yang kondusif dalam pendidikan Indonesia dan terciptalah anak bangsa
yang berkualitas dan berprestasi di bidangnya masing-masing dengan
tidak meninggalkan karakter bangsa kita.
JADIKNESIA
(Jayalah
Pendidikan Indonesia)
Sedikit tambahan Untuk aspek ke-7 yaitu bentuk ujian kelulusan.
Saya menambahkan ini karena kemarin ada yang memberikan saran untuk
penambahan ini.
Saya sekarang berada di
kelas XI , sehingga saya sebentar lagi (1 tahun) akan menghadapi ujian. Sebenarnya
bentuk ujian yang sekarang ada sudah sesuai, misalnya dengan adanya system 20
paket sehingga siswa akan berusaha mengerjakan sendiri. Tapi dalam
kenyataannya, system 20 paket pun belum bisa menurunkan tekad siswa untuk
mencari kunci jawaban ataupun bocoran lainnya.
Selain itu, adanya oknum
dalam (beberapa pengajar) yang berbuat kecurangan dengan mengganti jawaban
siswanya dengan jawaban yang mereka kerjakan. Itu sangat mengkhawatirkan
menurut saya. Jadi, saya menginginkan semua sistem pengawasan lebih diperketat
tapi tidak sampai membuat siswa merasa takut, selain itu juga bisa dengan cara
menanamkan sikap kejujuran kepada siswa sehingga nantinya pengawas maupun
pemerintah pusat tidak perlu lagi merasa was-was meskipun ini sulit untuk
dilakukan.
Anda sedang membaca artikel tentang Sekolah Dambaanku - Sekolah Idaman Semoga Tewujud di Masa Depan dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://my-axes-educate.blogspot.com/2013/06/sekolah-dambaanku-sekolah-idaman-semoga.html . Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Sekolah Dambaanku - Sekolah Idaman Semoga Tewujud di Masa Depan jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda, namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Terimakasih.
+ komentar + 9 komentar
Aku sangat setuju dengan posting ini. Terutama tentang subtopik "Guru" dan "Tugas dan Pekerjaan Rumah.". Ada banyak guru yang kurang memperhatikan muridnya, hanya memperhatikan nilai-nilai yang didapat muridnya. Hal itu menjadikan kesan guru hanya menjadi seorang pengajar, bukan pendidik. Serta beberapa guru sering pula membebani murid-muridnya dengan segudang tugas, tanpa menyadari bahwa murid memiliki cukup banyak mata pelajaran yang masing-masing membebankan tugas juga.
Maaf sebelumnya, Kak. Sedikit mengkritik, menurutku tulisan Kakak di subtopik ke-7, yaitu "Bentuk Ujian Kelulusan" kurang sesuai dengan judulnya. Karena di situ, Kakak menuliskan tentang beberapa pandangan Kakak tentang bagaimana ujian nasional (UN) itu, bukan mengusulkan bentuk/sistem seperti apa yang mungkin seharusnya (menurut pandangan Kakak) diterapkan.
Bagaimana pun, menurutku tulisan ini bagus. Dan semoga ada pendidik yang mampir ke blog Kakak dan membaca artikle ini, sehingga aspirasi Kakak (dan para siswa lainnya) dapat tersampaikan dengan luas.
Mampir ke blog sederhanaku jika berkenan :)
http://pidaucy.blogspot.com/
Salam,
Ucy
@Firman Ardyansyah Amin... thanks udah mampir...
@Firda Fauzia Oke,,, nanti saya tambahkan sedikit. Thanks udah memberikan komentar yang sangat luar biasa. Semoga pendidikan di Indonesia akan semakin maju dan lebih baik tapi tetap berkarakter.
Siswa itu didik supaya bisa mengerjakan soal dan mendapat nilai #Prihatin :D
@agus armanto Betul banget pak,,, prihatin banget... :(
Artikel ini sangat benar menurut saya, masih banyak lingkungan sekolah di Indonesia yang kurang memadai...
wah menarik, salam blogger. visitbacknya ya http://pengkarya.blogspot.com/2013/05/sekolah-rumah-ke-2-ku.html
@larassati sekar Iya betul banget... thanks udah mampir ke sini...
@@rifankim Thanks gan... Salam blogger juga.
Posting Komentar
Peraturan :
Karena beberapa kali terjadi penulisan komentar yang tidak sesuai dengan peraturan, maka banyak komentar yang admin hapus. Dan admin mengubah settingan komentar.
1. Silakan tulis komentar dengan bahasa yang sopan dan berkaitan dengan artikel.
2. NO SARA, NO PORNO, NO KEKERASAN.
3. Dilarang menulis komentar yg sama pada setiap posting.
4. Akun anonim sudah dinonaktifkan.
5. Jika menggunakan Name dan URL, harus URL yang valid. (tidak berlaku/dinonaktifkan)
> Jika ditemukan komentar yang melanggar ketentuan ini akan dihapus.
> Berlaku untuk komentar mulai 21 April 2013 dan seterusnya.