Home
- . File Baru -> Korektor Kita Versi Massal , Absensi Guru Digital , Absensi Siswa , Buku Induk V2 , Program Konter Pulsa (Untuk Agen Pulsa) , Link Penting -> Daftar dan Dapatkan Penghasilan , Pasang Iklan Link Di Sini
Pengumuman!!!
Untuk sementara admin tidak melayani jasa pembuatan file / program dalam bentuk EXCEL (pada hari-hari sekolah). Karena admin sedang berkonsentrasi menuju UN 2014. Terimakasih atas perhatiannya!
Pengumuman!!!
Untuk sementara admin tidak melayani jasa pembuatan file / program dalam bentuk EXCEL (pada hari-hari sekolah). Karena admin sedang berkonsentrasi menuju UN 2014. Terimakasih atas perhatiannya!
Nabi kita Nabi Agung Nabi Besar Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk selalu
berwudhu sebelum melaksanakan shalat. Baik itu shalat fardhu maupun shalat
sunnah. Berwudhu sangatlah penting karena dengan berwudhu kita bisa suci
sehingga kita bisa melaksanakan shalat. Tanpa berwudhu, kita tidak
diperbolehkan shalat karena dihawatirkan kalau kita tidak suci atau membawa
najis.
Oleh karena itu, kita
wajib mengetahui tatacara wudhu yang benar. Terutama yang diajarkan oleh Nabi
kita Nabi Muhammad SAW.
Berikut ini tatacara wudhu
yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
1. Niat dan Baca Basmalah
Jika seorang muslim akan
berwudu, maka hendaklah ia niat dengan hatinya, kemudian membaca:
بِسْمِ اللَّهِ
“Dengan Nama Allah.”
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لاَ وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ
“Tidak (sempurna) wudu seseorang yang tidak menyebut nama
Allah (membaca bismillaah).” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, dan dishahihkan
Ahmad Syakir)
Namun apabila seseorang
lupa membaca basmalah, maka wudhunya tetap sah, tidak batal.
2. Membasuh Telapak Tangan
Kemudian disunahkan
membasuh telapak tangan tiga kali sebelum memulai wudu sambil menyela-nyelai
jari-jemari.
3. Berkumur-Kumur
Kemudian berkumur-kumur,
yakni memutar-mutar air di dalam mulut, kemudian mengeluarkannya.
4. Istinsyaq dan Istintsar
Kemudian istinsyaq,
yakni menghirup air ke hidung dengan nafasnya, lalu mengeluarkannya kembali.
Hiruplah air dari tangan kanan, lalu keluarkan dengan memegang hidung dengan
tangan kiri.
Disunahkan untuk istinsyaq dengan
kuat, kecuali jika sedang berpuasa, karena dikhawatirkan air akan masuk ke
perut.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَبَالِغْ فِى الاِسْتِنْشَاقِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ صَائِمًا
“Bersungguh-sungguhlah
(lakukanlah dengan kuat) ketika istinsyaq, kecuali jika engkau
sedang berpuasa.” (HR. Ahmad, Hakim, Baihaqi, dan disahihkan Ibnu Hajar).
5. Membasuh Wajah
Kemudian membasuh wajah.
Adapun batasan wajah adalah:
§ · Panjangnya mulai dari
awal tempat tumbuh rambut kepala hingga dagu tempat tumbuh jenggot.
§ · Lebarnya dari telinga
kanan hingga ke telinga kiri.
§ · Rambut yang ada di
wajah, dan kulit di bawahnya wajib dibasuh, jika rambut itu tipis.
Adapun jika rambut itu
tebal, maka wajib dibasuh bagian permukaannya saja dan disunnahkan untuk
menyela-nyelainya (dengan jari-jemari).
Ini berdasarkan perbuatan
Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang menyela-nyelai
jenggotnya ketika wudhu.
6. Membasuh Kedua Tangan
Kemudian membasuh kedua
tangan, berikut kedua siku, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala:
وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ
“Dan (basuhlah) tanganmu
sampai ke siku.” (QS. Al-Maidah: 6) Atau dimulai dari siku hingga ke ujung
jari.
7. Mengusap Kepala dan
Kedua Telinga
Kemudian mengusap kepala
dan kedua telinga satu kali. Ini dilakukan mulai dari depan kepala, lalu (kedua
tangan) diusapkan hingga sampai ke bagian belakang kepala (tengkuk), kemudian
kembali lagi mengusapkan tangan hingga bagian depan kepala.
Kemudian mengusap kedua
telinga dengan air yang tersisa di tangan bekas mengusap kepala.
8. Membasuh Kedua Kaki
Kemudian membasuh kedua
kaki, sampai kedua mata kaki, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala:
وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
“Dan (basuh) kedua kakimu
sampai kedua mata kaki…” (QS. Al-Maidah: 6)
Mata kaki adalah tulang
yang menonjol di bagian bawah betis.
Kedua mata kaki wajib
dibasuh bersamaan dengan membasuh kaki.
§ · Orang yang tangan atau
kakinya terputus, maka ia hanya diwajibkan membasuh bagian anggota badan yang
tersisa, yang masih wajib dibasuh. Misal: putus sampai pergelangan, maka dia
wajib membasuh hastanya sampai ke siku.
§ · Apabila tangan atau
kakinya seluruhnya terputus, maka ia hanya wajib membasuh ujungnya saja.
9. Membaca Doa
Setelah selesai wudhu,
kemudian membaca (doa):
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ ،
وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِين
“Aku bersaksi bahwa tidak
ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah
semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba
dan rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat,
dan jadikanlah pula aku termasuk orang-orang yang membersihkan diri.” (HR.
Muslim, tanpa tambahan: Allahummajlnii… dan Turmudzi dengan
redaksi lengkap).
10. Wudu Secara Tertib
Orang yang berwudu wajib
membasuh anggota-anggota wudunya secara berurutan (tertib dan runut, yakni
jangan menunda-nunda membasuh suatu anggota wudu hingga anggota wudu yang sudah
dibasuh sebelumnya mengering.
11. Mengeringkan Dengan
Handuk
Dibolehkan mengeringkan
anggota-anggota wudu (dengan handuk dan yang lainnya) setelah wudunya selesai.
Sunah-sunah
Wudu
1. Disunahkan bersiwak
(gosok gigi) ketika berwudu, yakni sebelum memulai wudu, berdasarkan sabda
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لاَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاك
“Seandainya aku tidak
khawatir memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak
(menyikat gigi) setiap hendak wudu.” (HR. Bukhari).
2. Disunahkan bagi seorang
muslim untuk membasuh kedua telapak tangan tiga kali sebelum berwudu,
sebagaimana telah diterangkan. Kecuali apabila ia baru bangun dari tidur, maka
ia diwajibkan membasuh kedua telapak tangannya tiga kali sebelum wudu, karena
terkadang di tangannya ada kotoran (najis), sedangkan ia tidak menyadarinya. Hal
ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam:
إذا اسْتَيْقَظَ أحدُكم من نومه فلا يَغْمِسْ يدَه في الإناء حتى يغسلها ثلاثا ، فإنه لا يَدري: أين بَاتَتْ يدُه
“Apabila salah seorang
dari kalian bangun dari tidurnya, maka janganlah ia mencelupkan tangannya ke
dalam bejana, hingga ia terlebih dahulu mencuci keduanya tiga kali, karena ia
tidak tahu di mana tangannya menginap tadi malam.” (HR. Ahmad, Muslim, Abu
Daud, dan Nasa’i).
3. Disunahkan untuk
bersungguh-sungguh dalam istinsyak, yakni melakukannya dengan kuat,
sebagaimana telah dijelaskan.
4. Ketika membasuh wajah,
disunahkan untuk menyela-nyelai rambut yang ada di wajahnya apabila rambut
tersebut tebal, sebagaimana telah diterangkan.
5. Ketika membasuh tangan
atau kaki, disunahkan untuk menyela-nyelai jari-jemari, berdasrkan sabda Nabishallallahu
‘alaihi wa sallam:
وخَلَّلْ بَيْنَ الأَصَابع
“Dan selailah antara
jari-jemari.” (HR. Abu Daud, Nasa’i, dan disahihkan Al-Albani).
6. Disunahkan untuk
membasuh anggota wudu yang kanan terlebih dahulu, yakni tangan atau kaki kanan
dahulu, sebelum tangan atau kaki yang kiri.
7. Disunahkan untuk
membasuh anggota wudu (dua kali atau tiga kali tiga kali) dan tidak boleh lebih
dari tiga kali. Adapun kepala, tidak boleh diusap kecuali satu kali saja.
8. Disunahkan untuk tidak
berlebihan dalam menggunakan air wudu, karena Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berwudu tiga kali, tiga kali lalu bersabda:
فَمَنْ زَادَ عَلَى هَذَا فَقَدْ أَسَاءَ وَتَعَدَّى وَظَلَمَ
“Barangsiapa menambah
(lebih dari tiga kali), maka ia telah berbuat buruk dan zalim.” (HR. Nasa’i,
Ahmad, dan disahihkan Syua’ib Al-Arnauth)
Demikian penjelasan Tata
Cara Wudhu Nabi Muhammad SAW yang dapat saya sampaikan. Semoga
Bermanfaat Bagi kita semua
Anda sedang membaca artikel tentang Tata Cara Wudhu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yang Benar dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://my-axes-educate.blogspot.com/2012/07/tata-cara-wudhu-nabi-shallallahu-alaihi.html . Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Tata Cara Wudhu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yang Benar jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda, namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Terimakasih.
Posting Komentar
Peraturan :
Karena beberapa kali terjadi penulisan komentar yang tidak sesuai dengan peraturan, maka banyak komentar yang admin hapus. Dan admin mengubah settingan komentar.
1. Silakan tulis komentar dengan bahasa yang sopan dan berkaitan dengan artikel.
2. NO SARA, NO PORNO, NO KEKERASAN.
3. Dilarang menulis komentar yg sama pada setiap posting.
4. Akun anonim sudah dinonaktifkan.
5. Jika menggunakan Name dan URL, harus URL yang valid. (tidak berlaku/dinonaktifkan)
> Jika ditemukan komentar yang melanggar ketentuan ini akan dihapus.
> Berlaku untuk komentar mulai 21 April 2013 dan seterusnya.